Tuesday 7 July 2015

Arsitektur dalam bola bumi Islam


Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpencar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran Islam yang bersumber dari Al Quran, Sunnah, Ulama dan Cendekiawan Muslim.

Adapun tokoh-tokoh arsitek dalam dunia islam adalah sebagai berikut profil dari kisah para arsitek.

tokoh-tokoh sang arsitek dalam islam

Hasan Al Thuluni

Seorang arsitek terbesar di zaman dinasti Mamluk di Mesir. Dialah penanggung jawab pembangunan gedung-gedung pemerintahan di Kairo.
    Lahir dari keluarga saintis dan arsitek. Kakeknya, Ahmad ibn Thulun, adalah seorang yang terpandang di istana sultan Burquq. Ia meninggal bersamaan dengan sang sultan.
    Disamping keahliannya dalam masalah tekhnik, ia juga seorang peminat terhadap ilmu fiqih, sejarah, sastra musik dan olahraga berburu. Ia pernah berguru kepada As sakawi. Dan As sakhawi mengenalnya sebagai arsitek terbaik dimasanya.
    Pada mulanya ia hanya menangani proyek biasa saja, tetapi ketika Syaifuddin Iynak, mengkudeta sultan Utsman bin Jaqmak (yang hanya berkuasa 1 tahun). Ia dipercaya oleh Iynak sebagai pendidik para arsitek dan penanggung jawab proyek pembangunan benteng dan gedung-gedung lainnya. Jabatan ini ia emban, meskipun kepemimpinan selalu berganti (sultan Ahmad bin Inal, sultan Khasqadam balbaya, Timur Bagha, Khair Bek Qayitabaya, Muhammad bin Qayitabaya). Ia sempat dihentikan ketika pada masa sultan Khair Bek Qayitabaya, tetapi atas usull Amir Yasbak bin Mahdi al Dawadir, ia diangkat lagi.
      Dimasa tuanya ia mengalami kebutaan, karena itu ia kemudian dibebastugaskan dari kepala arsitek, dan digantikan oleh anaknya, Syihabuddin Ahmad.
    Ia hidup hingga tahun 1517 M, dengan demikian ia mengalami penaklukan Mesir oleh sultan Salim dari Turki Utsmani. Dan sultan Salim I membawa para arsitek mesir ke Istambul untuk membangun gedung-gedung seperti halnya di Kairo. Ibn Iyas menceritakan secara konfrehensif biografi para arsitek yang dibawa ke Istambul dalam karyanya Bada’I az Zuhur. 
Karya
·         An Nuzhah as saniyah fi Dzikr al Khulafa wa al Mulk al Mishriyah. Buku sejarah kekuasaan Islam di mesir hingga sultan Thuman Baya, penguasa tewrakhir dinasti mamluk.
·         Syarh Muqaddimah Abi Laits
·         Syarh al Jurmiyah

MIMAR HAJRUDDIN
 Arsitek Turki Utsmani, murid dari arsitek ternama, Sinan. Diantara karya-karya arsiteknya, yaitu: Stari Most ”Old Bridge”, yaitu jembatan yang ada hingga kini. Jembatan ini selesai pengerjaannya pada 974 H/ 1566 M. 

Stari Most ”Old Bridge”



SINAN (1489-1578 M)
     Arsitek terbesar (the great muhandis (muhandis = arsitek)), yang merupakan salah satu arsitek kebanggan Turki Utsmani (Ottoman). Ia seorang arsitek otodidak yang membangun karier arsitekturnya pada usia 46 tahun, pada masa Sultan Sulaiman yang agung.
     Sinan yang biasa disebut Khudai Memar Sinan, lahir di Kaisariya, Anatolia pada 15 April 1489 M, dan ayahnya bernama Abdul Manan. Sinan waktu mudanya berprofesi sebagai prajurit kerajaan. Ia mendapat penghargaan karena keberaniannya, terutama ketika mengadakan penyerbuan ke Belgrado pada tahun 1521 dan Rhodes pada tahun 1522 M, yang kemudian diangkat menjadi kepala operator senjata dalam tentara kerajaan.
    Dalam perang Persia pada tahun 1534 M, ia merancang ferry yang dipergunakan untuk menyebrang danau Van, yang sangat besar manfaatnya dalam penaklukan musuh. Dalam penyerbuan ke Eropa, ia berhasil menciptakan jembatan menyebrangi sungai Donau. Keberhasilan-keberhasilan inilah yang kemudian mendasari ketenarannya. Sejak saat itu ia diberi tugas sesuai dengan bakatnya, yaitu merencanakan gedung-gedung yang dibangun oleh para sultan dinasti Utsmaniyah.
         Ia meninggal pada 17 Juli 1578 M ( 90 tahun) dan dimakamkan di dekat Masjid Sulaimaniyah di Istambul.  Sinan banyak mendidik dan membina arsitek terkemuka,   diantaranya : Ahmad Agha Kemal Al Din, Daud agha, Yatim Bab Ali, Yusuf dan Sinan Muda. Yusuf yang merupakan murid kesayangannya adalah arsitek istana Delhi, Lahore, dan Agra yang dibangun pada masa Sultan Akbar di India dari dinasti Moghul.
Peran & Karya
     Kerajaan Usmani Turki mewariskan begitu banyak karya arsitektur bersejarah. Masjid, gedung, sekolah hingga jembatan yang dibangun pada era kejayaan Usmani pada abad ke-16 M. Sederet bangunan bersejarah warisan Daulah Usmani itu tercatat merupakan karya Mimar Sinan (1489 M - 1588 M). Dialah arsitek Muslim termasyhur abad ke-16 M. Setengah abad masa hidupnya diabdikan untuk dunia arsitektur Islam. Selama masa hidupnya, tak kurang dari 476 struktur arsitektur telah diciptakan Sinan.
     Sinan merupakan arsitek kepala dan insinyur teknik sipil pada kesultanan Usmani mulai dari 1538 hingga 1588 M. Dia mendedikasikan dirinya untuk membangun kota Istanbul di bawah empat era kepemimpinan sultan, yakni: Salim I, Sulaiman I, Salim II, dan Murad III. Selama empat periode kepemimpinan para penguasa itu, Sinan bertanggung jawab untuk membangun dan mengawasi setiap pembangunan di Kesultanan Ottoman. Masjid Salim di Edirne serta Masjid Sulaiman di Istanbul merupakan masterpeice sang arsitek ulung.
    Sepanjang hidupnya Sinan membangun bangunan yang megah dan indah dalam kekuasaan Turki Utsmani, menurut Musthafa Sai (penulis biografinya), ia telah membangun 343 buah gedung besar maupun kecil, yang terlentang antara Bosnia sampai Mekkah, dengan kriteria : 81 masjid, 50 mushola, 55 madrasah, 7 sekolah qur’an, 16 dapur umum untuk kaum miskin, 3 ruang untuk orang sakit, 7 saluran air, 8 jembatan, 34 istana, 13 rumah peristirahatan, 3 gudang, 33 rumah mandi, dan 19 makam berkubah. Sinan juga banyak mendidik dan membina arsitek terkemuka, salah satunya Sedefhar Mehmet Aga - arsitek Masjid Sultan Ahmad.
      Sultan Sulaiman yang agung merupakan penguasa yang mempunyai semangat membangun berbagai monumen besar (masjid dan lain-lain), yang semuanya dirancang oleh Sinan. Masjid-masjid di Konstantinopel karya Sinan, antara lain : Masjid Sulaiman yang dibangun tahun 1550-1556 M (disinilah Sultan Sulaiman yang agung dan sultan Ahmad II dikuburkan); Masjid Shah Zadi Jami yang didirikan tahun 1547-1548 M (untuk menghormati mendiang pangeran Muhammad dan tempat kuburannya pangeran Jehangir); Masjid Khaseki Khuram(masjid Rolexana) dibuat tahun 1539 untuk mengenang Khuram Sultan. Dua Masjid di Istambul dan Skutari untuk mengenang putri Merh-o-Mah, istri wazir besar Rustam Pasha, juga Masjid Sulaimanaiyah yang didirikan pada tahun 1550-1556 M, serta Masjid Salimiyah di Adrianopel yang dibangun atas perintah Sultan Salim II, dan lain-lain.
      Beberapa karya Sinan: Masjid Azapkapi Sokullu di Istanbul; Masjid Salim di Edirne; Kompleks Salaiman ; Kompleks Kilic Ali Pasha; Kompleks Molla Celebi; Tempat mandi Haseki; Masjid Piyale Pasha; Masjid Sehzade; Kompleks Mihrimah Sultan di Edirnekapi; Jembatan Mehmed Pasa Sokolovic di Visegrad; Masjid Nisanci Mehmed Pasha; Masjid Rastem Pasha; Masjid Zal Mahmud Pasha; Masjid Kadirga Sokullu; Masjid Koursoum atau masjid Usman Shah di Trikala; Al-Takiya Al-Suleimaniya di Damascus; Madrasah Yavuz Sultan Selim; Jembatan Mimar Sinan diBayakaekmece.
      Dalam karyanya Sinan lebih menaruh perhatian pada interiornya (dalam), sehingga kadang diluar dikorbankan. Ciri dari karyanya adalah sifat Tuki dimanapun gedung berdiri, kekhasan itu selalu terasa.

Masjid Salim di Edrne

Masjid Sulaiman di Istanbul


MIRAK MIRZA GHIYATH
       Seorang arsitek asal Persia, yang mengabdi di kekaisaran Moghul di India. Banyak sekali kaya arsiteknya, diantaranya: Humayun’s Tomb (pusara /makam Humayun), adalah suatu kompleks bangunan arsitektur moghul sebagai pusara sultan Moghul ke-2, Humayun. Pembangunan ini diawasi oleh istri Humayun yang bernama Hamida Begum pada tahun 1562 M, yang berlokasi di Nizamuddin Timur, Delhi, India.


Humayun’s Tomb Delhi 



MIMAR KASEMI (1570-1659 M)
      Seorang master arsitek kekhalifahan Turki Utsmani (master of Ottoman classical architecture).
     Mimar Kasemi atau Mimar Kasim atau Koca Kasim Aga, lahir di Gramsh Tomorrica, Skrapar di Albania. Ia belajar arsitektur di Istambul, ibukota Turki Utsmani, dari arsitek Turki ternama, Sinan. Setelah meninggalnya kepala arsitek istana Turki Utsmani, Hasan Agha pada tahun 1622 M, ia kemudian diangkat sebagai penggantinya.
     Ia banyak telah membuat kreasi pekerjaan monumental yang orsinil, seperti: Baghdad Kiosk, Devan Kiosk, kiosk infaience dalam istana Toptapi di Istambul. Ia membangun kembali salah satu dari bangunan yang terindah di istana Toptapi, sepectciler paviliun di Sarayburnu. Ia juga membangun pisat perbelanjaan tertutup yang besar di Eminonu yang diselesaikan pada tahun 1660 oleh arsitek Mustafa.
     Ia banyak membangun proyek di Albania, seperti penginapan-penginapan, jembatan, tempat mandi umum dan jalan di Berat, Korce dan lain-lain. Karena terlibat perselisihan, ia kemudian diasingkan ke Gallipoli pada tahun 1644 M. Setealh satu tahun kemudian dimaafkan dan kembali ke istana.
     Kasim aga melampaui lebih dalam bidang puisi dibanding dengan arsitek, yang membantu Koprulu Memed pasa naik jabatan menjadi grand vizier (perdana mentri agung), yang menandai era Koprulu Mehmed dalam sejarah Turki.
     Ia meninggal tahun 1659 M

Baghdad Kiosk 


eminonu istanbul shopping 



MEHMED AGA (1540-1617 M)
Arsitek
    Seorang tekhnisi lapangan berbakat yang kemudian menjadi arsitek istana terkenal di Ottoman (Turki Utsmani), penerus Sinan dan Dalgich. Ia merupakan arsitek Masjid Jami’ Sultan Ahmad I di Istambul, Turki. Masjid ini terkenal dengan nama Masjid Biru,
     Sedefhar Mehmed Aga atau Muhammad Agha, lahir dari keluarga kristen, yang diyakini asal Armenia sekitar tahun 1540 M. Ia datang ke Istambul pada tahun 1563 M (dan mungkin masuk korp Janissary yang terkenal). Setelah 6 tahun menjadi kadet, ia memulai studi musik. Dan selama periode 20 tahun ia bekerja sebagai spesialisasi dalam menatah mutiara, sehingga kemudian dijuluki Sedefhar (mother of Pearl / pekerja mutiara). Kemudan ia belajar arsitektur dan menjadi murid Sinan, arsitek Turki Utsmani yang terkenal. Ia kemudian menjadi asisten utamanya, dan sering menggantikannya ketika ia tidak ada.
     Pad atahun 1586 ia ditugasi untuk menyelesaikan Masjid Muradiya di Manisa, yang konstruksinya dimulai oleh Sinan.
Karya Arsitektur
      Karya arsitek terkenalnya adalah Masjid Jami’ sultan Ahmad I, yang terkenal dengan nama masjid biru. Disebut demikian karena pada malam harinya ada efek sinar biru pada bangunan utama yang disebabkan pantulan cahaya didalamnya. Rahasia warna biru itu, terletak 260 jendela yang meneroboskan efek cahaya biru dari 21.043 keping iluminasi keramik bagian dalamnya.
Pembangunan masjid ini digagas oleh Sultan Ahmad I yang dikenal sangat alim. Muhammad Agha memerlukan 8 tahun guna merancang dan membangunnya. Ditahun yang sama saat masjid selesai (pada tahun 1617 M), Sultan Ahmad I meninggal, dan jasadnya dimakamkan di dekat masjid, dan namanya diabadikan jadi nama masjid.
    Masjid sultan Ahmad I (Masjid biru) ini menjadi trademark Istambul.Masjid ini adalah satu-satunya masjid di daratan Turki yang memiliki 6 menara yang menjulang. Ada 16 balkon di menara itu, yang oleh Agha dalam catatannya Risale-I-Mimariye, dibangun sebagai penghormatan bagi ke-16 sultan Utsmaniyah terdahulu.

Masjid Jami’ sultan Ahmad I ( masjid biru )



USTADZ AHMAD (Abad 17 M)
    Arsitek Taj Mahal, karyanya ini kemudian menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia, monumen peradaban yang menjagat dan menyejarah.
    Ustadz Ahmad, yang berarti orang yang ahli (ustadz = ahli) suatu sebutan untuk arsitek. Ia berasal dari Herrat Afghanistan. Ia mendapat tugas dari Shah Jehan, kaisar moghul India yang cinta seni, untuk membangun Taj Mahal.
      Taj Mahal ini terletak diibukota kerajaan Moghul, Aqra, yang dianggap sebagai salah satu representasi utama arsitektur dan seni Islam yang fantastik dan paling impresif. Nama bangunan diadopsi dari potongan nama Mumtadz Mahal, sebuah gelar kebesaran yang dianugrahkan kepada Arjumand Begum, prameswari Kaisar Shah Jehan yang meninggal tahun 1631 M di Burhanpur saat melahirkan anak yang ke-14. Enam bulan kemudian setelah pindah ke Aqra, sang kaisar berjanji akan mendirikan sebuah Mousoleum paling indah sebagai cindramata simbol keabadian cintanya pada sang istri.
    Selain mengarsiteki Taj Mahal, ustadz Ahmad pernah bekerja di Benteng Merah (Red Fort) di Delhi, dipuji pula lantaran prestasi arsitekturnya berupa Masjid Agung Delhi, India. Dan namanya kian besar ketika dianugrahi gelar kehormatan Nadhir al Asr atas jasa-jasanya dan buah kreatifnya mengharumkan Islam.
     Bersama Ustadz Ahmad ini disebut juga Ustadz Isa, seorang arsitek berkebangsaan Turki turut mendapat kehormatan melalui keikutsertaannya dalam perencanaan pembangunan Taj Mahal, begitu juga arsitek sejawat mereka Mir Abdul Karim, desainer mousoleum.

Taj Mahal



Berikut merupakan Arsitek Islam serta karya nya yang sampai saat ini masih populer di dunia dan menjadi keajaiban dunia.

Semoga dengan mendalami sejarah dan kisah-kisah sang arsitek islam, kita lebih semangat lagi dalam berkarya  

No comments:
Write comments

ads slot